Sejarah Berdirinya Kafe Kolong Jember

Sejarah Berdirinya Kafe Kolong Jember tidak terlepas dari ide beberapa pecinta kopi dari alumni Universitas Jember. Saat nongkrong bareng di warung sambil menyeruput kopi, sering kali membahas masalah kopi mulai dari rasa hingga asal kopi. Jika minum kopi sambil ngobrol lebih asyik maka perlu ditempat yang asyik pula.

jematan jarwo matrip jember
Jembatan Jalan Mastrip Jember

Kebetulan, beberapa penikmat kopi tersebut merupakan aktivis pencinta alam Universitas Jember yang sering “bermain” di sungai Bedadung di Jember dan melihat ada lokasi yang unik di pinggir sungai tersebut yaitu di bawah kolong jembatan Mastrip yang tidak jauh dari kampus Universitas Jember. Maka muncullah ide untuk membuat tempat ngobrol sambil minum kopi yang unik berbeda dengan yang sudah, pada kolong jembatan tersebut.

Hanya saja, kondisi kolong jembatan sungai Bedadung di Mastrip sangat kotor serta terkadang dibuat tempat “penyakit masyarakat” sehingga memiliki konotasi negatif. Akan tetapi, kolong jembatan memiliki kondisi yang unik seperti terowongan, maka kemauan untuk menyulap tempat tersebut semakin kuat.

Langkah pertama adalah meyakinkan masyarakat sekitar terutama tokoh masyarakat untuk mengubah kesan negatif terhadap kondisi bawah jembatan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Setelah masyarakat sekitar jembatan merestui, maka pada tahun 2013 mulailah sudut-sudut kolong jembatan yang masih kosong, dibersihkan.

Meskipun memiliki keterbatasan dana, rencana untuk mendirikan tempat nongkrong para pecinta kopi terus berjalan. Dibuatlah warung dengan konsep modern dengan dipercantik lampu-lampu ala Cafe Eropa serta memberi sentuhan alam dengan menempatkan tempat duduk dari bambu di tiap sudutnya agar berkesan menyatu dengan alam. Tampil konvensional, sederhana, namun tetap menarik dan asyik untuk hangout.

Karena berada di kolong jembatan maka warung kopi ini dinamakan Kafe Kolong

Hadirnya kafe kolong sebagai tempat penikmat kopi bercengkerama, membuat banyak kalangan terutama mahasiswa yang tinggal di sekitar lokasi kafe mencoba bergabung untuk menikmati suasana ngopi di bawah jembatan yang unik. Cerita tentang ngopi di kafe yang unik di bawah jembatan ini semakin meluas sehingga menjadi promosi gratis sehingga banyak tamu yang datang dari berbagai kalangan untuk sejenak menikmati kopi sembari duduk-duduk bertukar cerita di kafe kolong.

Selain memfasilitasi para pecinta kopi, Kafe Kolong juga menyediakan beraneka minuman ringan lainnya bagi tamu yang kurang menyukai kopi dan operasional kafe buka pada jam-jam tertentu saja yaitu saat matahari mulai tidur hingga dini hari untuk menemani pengunjung menikmati secangkir kopi dengan ciri khasnya masing-masing.

Masyarakat sekitar jembatan akhirnya senang karena lingkungannya menjadi bersih dan indah serta dilibatkan dalam operasional kafe untuk parkir, keamanan dan kebersihan. Bahkan Kafe Kolong dijadikan salah satu destinasi wisata kota Jember.

Lihat dokumentasi awal pembangunan Kafe Kolong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *