Eileen Rachman, Gigih Usaha Kedai Kopi Meski Tiga Kali Gagal

Kafe Kolong. Kegigihan memang menjadi salah satu faktor yang menentukan bagaimana sebuah usaha berjalan. Terkadang kegigihan mampu membawa hasil di luar ekspektasi. Eileen Rachman melihat bagaimana kegigihan mampu membawa bisnis tempat kopinya menjadi seperti ini.

Gigih Usaha Kedai Kopi

Eileen mengatakan bahwa ia senang berpergian dan melihat seluruh Indonesia. Dari hobi itu pula yang membuat dirinya menghadirkan berbagai macam kopi lokal di Kedai Kopi 89 miliknya. Di sini kopi yang disajikan memang khas Nusantara, terdapat berbagai macam kopi yang berasal dari dalam negeri dengan kualitas terbaik.

Eileen sengaja membuat kedai kopinya memiliki atmosir yang nyaman dan memang didesain untuk tempat bertemu. Kafe yang memiliki desain interior urban modern ini memang menyajikan suasana cozy. Menu yang disajikan pun disesuaikan dengan selera pelanggan. “Beberapa bulan pasti ada menu baru untuk memuaskan keinginan pelanggan.”

Sempat Buka Restoran Perancis

Memang dalam membuka usaha ada banyak hal yang harus dipikirkan, salah satunya adalah faktor konsumen dan lokasi yang menjadi poin krusial dari usaha. Eileen melihat bahwa lokasi yang kafenya di daerah Mampang, Jakarta Selatan bisa menjadi sebuah keuntungan untuk membuat usaha restoran.

“Saya sempat membuka restoran Perancis di sini. Sayangnya pada saat itu hasil yang diharapkan kurang sesuai.” Ia menambahkan kesalahannya terletak pada perkiraan pengunjung yang datang. “Ternyata pencinta makanan Perancis dengan harga tinggi itu tidak terlalu banyak untuk lingkungan ini.” Pada saat restoran beroperasi hasil yang didapat tidak maksimal. Akhirnya ia menutup restoran itu dan membuka sebuah kedai kopi.

“Awalnya karena memang usaha kita yang lain memang membutuhkan tempat untuk kumpul, selain itu karena posisi di pinggir jalan jadi tertantang untuk membuka kafe atau restoran.” Wanita yang juga berprofesi sebagai dosen psikolog di Universitas Indonesia ini mengaku bahwa ia sudah tiga kali membuka kafe seperti ini dan ini adalah yang paling sukses.

Sebelumnya ia pernah membuat kedai kopi namun di lokasi yang berbeda. “Kita pernah membuka kedai kopi juga di Mampang tapi di tempat yang berbeda, namun karena tempatnya terlalu besar sehingga pelayanan yang kami berikan kurang maksimal.” Kendati harus gagal kembali dalam membuka usaha tidak membuat Eileen patah arang. Dibantu oleh anak dan keluarganya ia membangun kembali usaha yang memang menjadi hobinya.

Eileen mengatakan bahwa Kedai Kopi 89 ini memang yang paling sukses dibandingkan dengan usaha-usaha serupa sebelumnya. “Sekarang kami sudah membuka di dua tempat.” Dengan karyawan sebanyak 30 orang kedua tempat itu mampu memberikan keuntungan yang besar bagi Eileen.

Untuk masalah dekorasi sendiri ia mengatakan idenya berasal dari sang anak. Sang anak yang bekerja sebagai seorang DJ (Disk Jockey) menginginkan tempat berkumpul yang nyaman dan sesuai dengan lingkungan urban di daerah Mampang. “Hasil dekorasi sendiri. Memang hasil brainstorming saya dan anak, karena kita ingin ini menjadi tempat yang nyaman bagi setiap pengunjung yang datang.”

Untuk menu sendiri yang menjadi menu favorit adalah Sate Meranggi untuk makan siang dan Chicken Spinach untuk makan malam. Sedangkan untuk minuman berbagai kopi dalam negeri dengan kualitas premium siap memanjakan para penikmat kopi.

Pelayanan Nomor Satu

Untuk menghadapi ketatnya persaingan Eileen terus menjaga kualitas. “Karena memang kualitas pelayanan dan makanan juga harus dijaga secara ketat.” Untuk masalah pelayanan sendiri Eileen mengatakan bahwa setiap karyawannya harus melalui pelatihan terlebih dahulu, selain itu ia rutin mengadakan pertukaran pekerjaan sehingga karyawannya bisa melakukan pekerjaan lain.

Kedai kopi yang berdampingan dengan kantor desain interior ini memang memberikan suasana vintage yang kental. Beberapa lukisan juga di pajang di tembok ruangan untuk memberikan kesan nyaman. Karena di desain ruangan dengan banyak jendela untuk yang datang di siang hari akan terasa nyaman dengan cahaya natural. “Sebisa mungkin para pelanggan bisa nyaman, karena itu sudah dipikirkan dengan baik.”

Bergelut dengan bisnis ini selama bertahun-tahun membuat Eileen tahu benar apa yang harus dilakukan. “Untuk kedai kopi ini sendiri baru berdiri selama tiga tahun, tetapi kalau dengan pengalaman sebelumnya kurang lebih 10 tahun.”

Dengan pengalaman seperti itu ia menekankan bahwa kesamaan di antara semua bisnisnya itu adalah profesionalismenya. “Dapurnya harus profesional, penyajian dan makanannya juga harus profesional. Kebetulan memang anak saya, DJ Riri lulusan sekolah perhotelan di Swiss, jadi dia yang membuat standar di sini.” Eileen menambahkan makanan yang disajikan bisa saja dari makanan murah, tetapi penyajian dan pengolahannya harus profesional.

Karena profesional inilah yang membuat bisnis yang berdiri tahun 2013 ini mampu bertahan. Menurutnya, kendala yang justru sering dihadapi adalah bagaimana menjaga kualitas servis dan makanan. Eileen perlu mengadakan training dan brieing untuk mengatasi masalah saat kafe ramai. Dengan demikian maka pengunjung akan merasa tetap nyaman. “Kalau sedang ramai kendalanya adalah tuntutan kita harus tetap memberikan fast service dengan kualitas yang sama dengan pada saat sepi.

Tulisan ini dimuat di Majalah El Shinta

 

Gigih Usaha Kedai Kopi Meski Tiga Kali Gagal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *